Membuka Muscab Pergerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Ambon, Ini Pesan Bodewin Wattimena

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena buka Permufakatan Cabang (Muscab) Pergerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Ambon tahun 2025, Sabtu (21/6/2025).

Pembukaan Muscab berjalan di aula SMK N 4 Ambon dengan mengangkat topik “Perkuat Keberadaan Pergerakan Pramuka Kota Ambon, Ke arah Beta Par Ambon, Ambon Par Samua”.

Muscab ini adalah instruksi dari Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 mengenai Keputusan Munas 07/MUNAS/2023, sekalian lakukan pemilihan pengurus baru saat bakti 2025-2030.

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena sampaikan apresiasinya ke Kwartir Cabang Kota Ambon atas terlaksananya komunitas paling tinggi dalam Pergerakan Pramuka.

“Muscab sebagai cara vital perkuat organisasi secara intern, sekalian menata program kerja 5 tahun di depan yang sesuai dengan misi visi Pemerintahan Kota Ambon,” tutur Bodewin Wattimena dalam sambutannya.

Wattimena mengutarakan gagasan pembangunan bumi perkemahan sebagai bentuk loyalitas pemerintahan dalam memberikan dukungan pembimbingan watak angkatan muda lewat Pergerakan Pramuka.

Ia menambah, Pergerakan Pramuka harus menjadi tempat pembimbingan psikis dan religius angkatan muda lebih kuat dan berwatak.

Dia ajak semua peserta supaya jadikan Muscab ini sebagai gelaran perkuat kolaborasi dengan pemerintahan, untuk merealisasikan Ambon yang semakin maju dan memiliki daya saing.

Dalam pada itu, Ketua Karateker A. G. Latuheru sampaikan pekerjaan dari diadakan Muscab yakni berencana program kerja dan pemilihan pengurus baru.

“Pekerjaan Muscab itu membuat dan menata program kerja dan pekerjaan khusus yakni pilih ketua Kwartir Cabang Kota Ambon, menjadi ketuanya ini hari diputuskan kelak baru formatur melengkapi susunannya,” bebernya.

Adapun, komunitas paling tinggi Pergerakan Pramuka Kota Ambon didatangi oleh peserta dari tiap-tiap Kwartir Ranting (Kwaran) yang terbagi dalam 7 orang peserta setiap Kwaran di Kwarcab Kota Ambon, pengurus cabang dan team peninjau.

Kwartir Ranting yang datang antara lain yakni Kwaran Sirimau, Kwaran Teluk Ambon, Kwaran Baguala, Kwaran Nusaniwe, Kwaran Leitimur Selatan.

Datang pada aktivitas ini Pengurus Kwartir Wilayah Maluku, Pengurus Kwarcab Kota Ambon, Forkopimda, pimpinan OPD, anggota DPRD Kota Ambon Body Mailuhu , Dewan Kerja, dan perwakilan dari Kwartir Ranting Sirimau, Baguala, Teluk Ambon, Leitimur Selatan, dan Nusaniwe. (*)

Pohon Roboh di Ambon Renggut Nyawa Seorang Pengemudi Angkot

Hujan lebat dibarengi angin ribut mengakibatkan sebuah pohon roboh di teritori Batu Menggantung Dalam, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Sabtu (21/6/2025) malam.

Kejadian ironis ini tewaskan seseorang dengan inisial AK (35), seorang pengemudi angkot yang beralamat di OSM Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe.

Kapolresta Pulau Ambon dan Beberapa pulau Lease, AKBP. Dr. Yoga Putra Sempurna Setya, menerangkan jika peristiwa celaka ini terjadi sekitaran jam 19.00 WIT.

Berdasarkan penjelasan saksi mata, dia sedang duduk bersama korban di teras tempat tinggalnya saat kejadian terjadi.

“Sekitaran jam 19.00 WIT, saksi dengar suara pohon roboh dari samping tempat tinggalnya,” ungkapkan Kapolres.

Saksi langsung berteriak mengingatkan korban untuk menghindari, tetapi pohon itu terburu menerpa teras rumah saksi dan korban.

“Menyaksikan keadaan korban yang telah terkena pohon, saksi selekasnya berteriak minta kontribusi masyarakat sekitaran,” kata Kapolres.

Masyarakat juga banyak yang datang dan dengan cepat menyelamatkan korban ke RS Dr. Latumeten Ambon.

Saat diselamatkan, korban masih hidup dan alami cedera pada bagian muka dan jidat.

Tetapi, setelah tiba di dalam rumah sakit dan sesudah memperoleh perawatan klinis, nyawa korban tidak bisa ditolong.

“Faksi klinis mengatakan korban wafat,” katanya.

Saat peristiwa, daerah itu diguyur hujan deras dan listrik padam.

Rumah saksi yang terkena pohon ada sama persis di lereng gunung.

Kerusakan yang dirasakan rumah saksi ialah di bagian teras depan. Sampai sekarang ini, rugi materiel belum bisa ditegaskan.

Lokasi peristiwa sekarang ini susah dijangkau karena medan yang berat, dan jalan masuk tertutup oleh puing-puing pohon dan tanah.

“Kami menghimbau warga selalu untuk siaga, khususnya saat cuaca berlebihan, ingat keadaan geografis Ambon yang memiliki wilayah bukit-bukit dan lereng,” minta Kapolres. (*)