DPR koordinir dengan pemerintahan selesaikan berkaitan Pulau Enggano ini hari

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan DPR RI akan bekerjasama dengan pemerintahan untuk menuntaskan persoalan Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, yang terisolasi karena dangkalnya jalur Dermaga Pulau Baai.

“Ketua DPR dan saya disuruh berbicara dengan Presiden untuk Pulau Enggano, penuntasan-penyelesaian yang sudah dilakukan komunikasi-komunikasi,” kata Dasco waktu memberi info jurnalis selesai mendatangi Rapat Pleno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Dasco menjelaskan dianya yang hendak sebagai wakil faksi DPR RI untuk bekerjasama dengan pemerintahan, seperti kesepakatan dari Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Ini hari DPR, dalam masalah ini saya telah disuruh oleh Mbak Puan (Ketua DPR RI Puan Maharani) untuk sebagai wakil DPR, kami akan melangsungkan rapat koordinir dengan faksi pemerintahan untuk penuntasan habis permasalahan Enggano,” katanya.

Ia mengharap koordinir yang sudah dilakukan DPR RI dengan pemerintahan ini hari sanggup mendapat jalan keluar atas persoalan Pulau Enggano yang terisolasi.

“Semoga di hari ini semua beberapa langkah yang hendak diambil diselesaikan di pertemuan koordinir di hari ini,” katanya.

Ia juga menyebutkan berdasar komunikasi sementara dengan pemerintahan, sekarang ini tetap dilaksanakan pengerukan pendangkalan Dermaga Pulau Baai oleh PT Dermaga Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Dalam pada itu, Puan Maharani menjelaskan saat sebelum koordinir diadakan ini hari nantinya DPR RI sudah berbicara dengan tidak resmi dengan faksi pemerintahan berkaitan masalah Pulau Enggano.

“Berkaitan dengan Enggano, pemerintahan bersama DPR telah bicara dengan tidak resmi,” kata Puan di kesempatan sama.

Ia lalu berbicara, “Kami akan menuntaskan hal tersebut secepatnya secara baik dan sudah pasti beberapa masalah pulau itu janganlah sampai terjadi kembali.”

Diketahui, semenjak dua bulan akhir, Dermaga Pulau Baai Kota Bengkulu alami pendangkalan jalur hingga mengakibatkan terusiknya kegiatan masuk keluar pelabuhan dermaga.

Pendangkalan itu mengusik kegiatan pelayaran memakai kapal penyeberangan ke Pulau Enggano.

Adapun Pulau Enggano adalah pulau paling luar yang tempatnya ada di tengah Samudera Hindia, sekitaran 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk capai pulau paling luar Indonesia di Bengkulu itu, satu diantaranya manfaatkan transportasi laut.

Bila melaut ke Pulau Enggano memakai kapal penyeberangan, maka memerlukan waktu pintas minimal sepanjang 12 jam.

Polri selekasnya kabarkan hasil penyidikan tambang nikel Raja Ampat

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan selekasnya umumkan hasil penyidikan berkaitan kegiatan tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

“Semoga pada waktu yang sesaat, kelak informasi akan terkumpul hasil dari penyidikannya,” kata Kepala Seksi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Kode Nugroho di Jakarta, Selasa.

Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan jika sekarang ini personil kepolisian tetap terus bekerja dalam penyidikan kegiatan tambang nikel di Raja Ampat tersebut.

Saat mass media bertanya apa hal yang dikeduk ialah berkaitan sangkaan kerusakan lingkungan, Kode tidak dapat menjawab.

“Itu kelak sisi yang hendak kami terangkan jika sudah ada sisi informasi secara utuhnya,” katanya.
Pemerintahan awalnya umumkan mengambil empat ijin usaha pertambangan (IUP) yang dikantongi empat perusahaan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Empat perusahaan itu ialah PT Karunia Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Gagah, dan PT Kawai Sejahtera.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerangkan empat IUP itu ditarik karena sejumlah lahannya ada di teritori lindung Geopark Raja Ampat.

Selanjutnya, pada Kamis (12/6), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan jika Bareskrim Polri bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian ESDM lakukan pengkajian pada kegiatan tambang nikel di Raja Ampat.

Pengkajian itu untuk ketahui lebih detail keadaan di atas lapangan hingga bisa mengenali pelanggaran yang terjadi.
“Sehingga jika ada pelanggaran disamakan pelanggaran itu. Saya anggap itu dahulu karena team tengah bekerja,” katanya.