Imbas Musibah Alam di Ambon: 2 Orang Meninggal, 143 Rumah Rusak

Beberapa ratus rumah masyarakat di Kota Ambon, Maluku, alami kerusakan karena musibah alam yang menerpa daerah itu pada Sabtu, 21 Juni 2025. Kepala Sektor Kesiagaan Tubuh Pengendalian Musibah Wilayah (BPBD) Kota Ambon, Vita Berhitu, sampaikan jika berdasar data terkini yang diterima, jumlah rumah masyarakat yang rusak karena musibah alam di Kota Ambon capai 143 unit. “Data terkini jumlah rumah masyarakat di Ambon yang rusak karena musibah alam sekitar 143 unit,” kata Vita Berhitu ke Kompas.com pada Senin, 23 Juni 2025. Kerusakan itu menyebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, dan Leitimur Selatan.

Dari keseluruhan 143 rumah yang rusak, sekitar 115 alami kerusakan enteng, sedangkan 14 unit rumah alami kerusakan sedang dan 14 unit yang lain alami kerusakan berat.

“Imbas kerusakan terbanyak itu terjadi di Kecamatan Sirimau,” sambungnya. Selainnya rumah masyarakat, musibah alam di Ambon menghancurkan enam unit talud penahan longsor dan tiga unit talud penahan air sungai. Dua batas jalan alami kerusakan kronis karena longsor, satu diantaranya di Kecamatan Leitimur Selatan. “Termasuk jalan setapak rusak,” sebutkan Vita. BPBD menulis jika musibah itu memunculkan korban jiwa dan cedera. 2 orang disampaikan wafat dan 3 orang yang lain alami beberapa luka. “Untuk korban wafat semakin bertambah menjadi 2 orang, satu di Kudamati Gonga dan satu di Hatalae,” bebernya. Vita menambah, pasca-bencana, team dari BPBD langsung terjun ke-5 kecamatan yang terimbas untuk lakukan responsif genting.

“Team sudah ke lapangan untuk salurkan kontribusi responsif genting, baik berbentuk kontribusi logistik, perlengkapan seperti terpal, dan yang lain,” katanya. “Team kami menolong bersihkan beberapa rumah masyarakat yang terkena musibah dan lakukan penangkalan dengan memotong pohon yang roboh atau yang mempunyai potensi roboh,” sambungnya. Awalnya, hujan lebat dibarengi cuaca jelek menerpa daerah Kota Ambon sepanjang Sabtu, 21 Juni 2025. Imbas dari cuaca berlebihan itu mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang menerpa lima kecamatan di ibukota propinsi Maluku itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *